Sunday, November 25, 2012

Lirik Seluruh Nafas Ini (Last Child)

Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa, tak akan pernah bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kita
Saat ku tertatih tanpa kau di sini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini
Kita telah lewati rasa yang telah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku
Di saatku tertatih (saat ku tertatih)
Tanpa kau di sini (tanpa kau di sini)
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Dan ini yang terakhir aku menyakitimu
Ini yang terakhir aku meninggalkanmu
Takkan ku sia-siakan hidupmu lagi
Ini yang terakhir dan ini yang terakhir
Takkan ku sia-siakan hidupmu lagi
Jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini
Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini, untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini

Sunday, November 11, 2012

All About You

Ada banyak hal yang tidak kumengerti, terutama isi hatiku. Ketika ada dua sumber yang berbicara aku ga tau mana yang benar. Kadangkala aku berpikir bahwa rasa itu hanya sekedar rasa yang akan segera menghilang, dia hanya singgah sementara. Tak akan lama kok. Tapi saat ni aku berada dalam kebimbangan yang luar biasa. Ternyata perasaan itu bukan hanya angin yang datang sekelebat, tapi dia udara yang senantiasa berhembus setiap saat. Rasa itu ada untuknya. Bukan perasaan untuk memiliki tapi perasaan untuk berbagi. Dia yang telah hadir dalam cerita hidupku. Sepertinya dia sudah menemani langkahku sejak lama. Sebenarnya tidak ada hal jelas yang aku inginkan, aku hanya ingin lebih dekat dengannya. Aku hanya ingin menjadi orang yang lebih mengenal dirinya, menjadi temannya saat suka dan duka. Tapi sampai sekarang hal itu masih sulit untuk aku lakukan. Aku merasa ada batas diantara dunia kami, hingga kita tak bisa menjadi sahabat yang sebenar-benarnya sahabat.


Sekilas tentang dirinya, dia bukan orang yang yang bisa aku suka karena kesempurnaannya, tapi karena kepolosan dan ketulusannya. Aku suka berteman dengannya karena ada beberapa hal tentang dirinya yang entah kenapa membuatku senang bersamanya. Tapi sampai saat ini aku tahu antara aku dan dirinya masih ada pembatas yang membuat kami tak bisa berteman dengan baik. Dan sepertinya akulah sang pembuat batas itu. Dan aku belum tahu apakah batas itu bisa menghilang ataukah akan tetap bertahan seperti ini sampai kapanpun?