Sunday, December 9, 2012

Kata yang ditelan Hujan

Malam begitu gelap, sunyi senyap...
Yang terdengar hanya suara hembusan angin. Rintik hujan mulai turun membasahi bumi. Ramai nian suara gemericik hujan yang disertai gemuruh guntur. Semakin lama semakin deras, Hujan dan angin datang bersamaan. Ia berjalan gontai menerjang hujan. Tak peduli dingin menerjang tubuhnya yang kecil. Meski telah basah kuyup,ia tak menghentikan langkahnya. Ia tetap jalan terseok-seok di pinggir jalanan tanpa arah tujuan. Tubuhnya mulai menggigil, ia menangkupkan kedua tangannya untuk menghalang laju angin. Semakin lama jalannya semakin berat, namun tak ada tempat untuknya berhenti. ia hanya bisa terus berjalan dan berjalan. Hingga di tepi pantai, ia menyeret-nyeret kakinya menerjang hamparan pasir. Namun ia tak lagi kuat, ia mulai menjatuhkan diri di hamparan pasir. Wajahnya tertunduk,air matanya mulai menetes bersama dengan air hujan. Hatinya perih tersayat dan begitu sesak. Ingin rasanya ia berteriak kencang, namun tak satu kata pun bisa keluar dari mulutnya. Ia hanya duduk bersimpuh bersama air mata di hamparan pasir. Pandangannya mulai meremang dan Gelap..

*** 



No comments:

Post a Comment