Semua anak dilahirkan dari rahim sang Ibu, tapi tak semua anak selalu bersama ibunya. Melihat mereka yang sama sekali belum bertemu dengan ibunya sejak terlahir di dunia, aku masih merasa beruntung karena 18 tahun perjalanan hidupku masih ditemani oleh ibu.Ibu adalah jelmaan malaikat bagi anaknya.
Ibu, sosok seorang wanita tegar yang senantiasa berjuang. Tak pernah mengeluh akan segala lelah dan berliter-liter keringat ia keluarkan hanya untuk kebahagiaan keluarga. Setiap orang punya cerita sendiri untuk sang ibu. Dan ini ceritaku...Check it out!
Ibuku orangnya super deh. Super sabar, super ramah, super pemaaf, dan super baik.1 lagi supernya yaitu super penyayang. Dari aku kecil, ibuku sangat-sangat menyayangiku. Aku merasa benar-benar dijaga oleh beliau. Aku anak yang cenderung pemalas sih, mungkin karena aku terbiasa melakukan sesuatu setelah diingatkan ibu, kalo nggak gitu setelah ditemani ibu baru deh dikerjain. Ibu sangat sabar menghadapiku.
Sekilas cerita tentangku dan ibuku. Aku itu anak yang sering merepotkan ibu, bahkan seringkali membuatnya khawatir. Ibu pernah cerita tentang kisah masa kecilku. Beliau bilang sewaktu aku bayi pasti aku sering membuat rumahku penuh dengan orang dan ramai dikunjungi orang. Tahu kenapa? Sudah 2 kali aku terserang step (penyakitnya balita tuh...kejang-kejang) sebelum berumur 1 tahun bahkan sebelum aku bisa jalan. Pantas saja rumahku selalu ramai orang waktu itu. Pasti ya waktu itu ibuku sangat-sangat panik, karena aku juga pernah merasakannya ketika melihat keponakanku mengalami kondisi yang sama. tapi saat itu ibuku bilang yang dialami keponakanku tak seheboh yang kualami. tak bisa membayangkan kekacauan yang aku buat sewaktu kecil. Selepas dari kondisi balita beranjak menjadi anak-anak, rentan banget sama yang namanya sawanen ( istilahnya orang jawa nih...*maaf yg tidak mengerti*...hahahaha).. kaki sakit sampai nggak bisa jalan. Btw, diingat-ingat penyakit waktu kecil kok aneh-aneh ya...^-^.. berbagai cara pasti ibu usahakan untuk kesembuhanku. Hemmm, baik betul ibuku...^-^...Semakin beranjak dewasa semakin tinggi tigkat kekebalan tubuhku.. Semua berkat ibu... :D
Sekilas cerita tentangku dan ibuku. Aku itu anak yang sering merepotkan ibu, bahkan seringkali membuatnya khawatir. Ibu pernah cerita tentang kisah masa kecilku. Beliau bilang sewaktu aku bayi pasti aku sering membuat rumahku penuh dengan orang dan ramai dikunjungi orang. Tahu kenapa? Sudah 2 kali aku terserang step (penyakitnya balita tuh...kejang-kejang) sebelum berumur 1 tahun bahkan sebelum aku bisa jalan. Pantas saja rumahku selalu ramai orang waktu itu. Pasti ya waktu itu ibuku sangat-sangat panik, karena aku juga pernah merasakannya ketika melihat keponakanku mengalami kondisi yang sama. tapi saat itu ibuku bilang yang dialami keponakanku tak seheboh yang kualami. tak bisa membayangkan kekacauan yang aku buat sewaktu kecil. Selepas dari kondisi balita beranjak menjadi anak-anak, rentan banget sama yang namanya sawanen ( istilahnya orang jawa nih...*maaf yg tidak mengerti*...hahahaha).. kaki sakit sampai nggak bisa jalan. Btw, diingat-ingat penyakit waktu kecil kok aneh-aneh ya...^-^.. berbagai cara pasti ibu usahakan untuk kesembuhanku. Hemmm, baik betul ibuku...^-^...Semakin beranjak dewasa semakin tinggi tigkat kekebalan tubuhku.. Semua berkat ibu... :D
Ibuku itu seorang penjahit, kalau aku pengen bikin baju tinggal minta ibu yang buatin, ndak takut kegedean dan pasti pas..Teman-temanku pasti ngiri liatnya. hahahaha... Ibuku itu orang yang kuat,.
Setiap sore aku dan ibu menghabiskan waktu untuk bercerita di teras, menghirup udara luar dan melihat lalu lalang orang lewat. Sewaktu beliau terserang penyakit ganas yang namanya kanker, aku masih merasa beruntung kerena aku masih bisa menemani beliau disampingnya setiap waktu. tepat sekali kejadian itu setelah aku selesai ujian sekolah. Paling tidak sebagai anak aku masih bisa merawat beliau. Meskipun sakit, ibuku masih rajin bekerja dan sangat sabar menghadapi ujian hidup. Beliau wanita yang tegar.
Ibuku sangat menyayangiku dan aku juga menyayanginya, tapi ALLAH lebih menyayanginya. Ibuku adalah milik ALLAH dan beliau akan kembali kepada ALLAH. Aku diresmikan menjadi mahasiswa ITS oleh senat ITS pada tanggal 25 Agustus 2010,dan keesokan harinya tanggal 26 Agustus 2010 Ibuku dipanggil ke sisi ALLAH. Waktu itu aku memang tak bisa melihatnya membuka mata untuk terakhir kalinya. Swaktu aku sampai di rumah aku sudah melihat sesosok tubuh wanita yang telah terpujur kaku. Orang-orang di sekelilingku hanya menangis. Mereka hanya bilang, " Baru saja nduk, ibumu tadi menunggumu". Yang aku pikirkan saat itu hanya kata andai, andai aku lebih cepat 10 menit,mungkin aku masih bertemu beliau. Tapi aku sadar semuanya adalah sudah takdir, ALLAH mempunyai jalan lain untukku. Dan itu memang benar adanya.
Semenjak ibuku tidak ada, otomatis kehidupanku mengajarkanku untuk belajar lebih dewasa dan menjadi pribadi yang mandiri. Dan semenjak saat itu aku sedikit demi sedikit belajar tentang siapa diriku dan bagaimana diriku ke depannya. Aku harus menjadi pribadi yang kuat, mandiri dan tidak merepotkan orang lain.
Dan sampai saat ini pun aku tahu Ibu masih melihatku dari dunianya. beli sedang berada dalam lindungan ALLAh SWT. Beliau senantiasa datang ke dalam mimpi-mimpiku. Kehadirannya tampak begitu nyata.Tak hanya satu ataupun dua kali, tapi seringkali. beliau selalu datang berkunjung. Bahkan saat aku terpuruk dalam kesedihan pun , beliau hadir untuk menghapus air mataku. Ya, walau sekarang semua hanya ada dalam mimpi tapi semua tampak begitu nyata... I LOVE YOU, MOM...
Setiap sore aku dan ibu menghabiskan waktu untuk bercerita di teras, menghirup udara luar dan melihat lalu lalang orang lewat. Sewaktu beliau terserang penyakit ganas yang namanya kanker, aku masih merasa beruntung kerena aku masih bisa menemani beliau disampingnya setiap waktu. tepat sekali kejadian itu setelah aku selesai ujian sekolah. Paling tidak sebagai anak aku masih bisa merawat beliau. Meskipun sakit, ibuku masih rajin bekerja dan sangat sabar menghadapi ujian hidup. Beliau wanita yang tegar.
Ibuku sangat menyayangiku dan aku juga menyayanginya, tapi ALLAH lebih menyayanginya. Ibuku adalah milik ALLAH dan beliau akan kembali kepada ALLAH. Aku diresmikan menjadi mahasiswa ITS oleh senat ITS pada tanggal 25 Agustus 2010,dan keesokan harinya tanggal 26 Agustus 2010 Ibuku dipanggil ke sisi ALLAH. Waktu itu aku memang tak bisa melihatnya membuka mata untuk terakhir kalinya. Swaktu aku sampai di rumah aku sudah melihat sesosok tubuh wanita yang telah terpujur kaku. Orang-orang di sekelilingku hanya menangis. Mereka hanya bilang, " Baru saja nduk, ibumu tadi menunggumu". Yang aku pikirkan saat itu hanya kata andai, andai aku lebih cepat 10 menit,mungkin aku masih bertemu beliau. Tapi aku sadar semuanya adalah sudah takdir, ALLAH mempunyai jalan lain untukku. Dan itu memang benar adanya.
Semenjak ibuku tidak ada, otomatis kehidupanku mengajarkanku untuk belajar lebih dewasa dan menjadi pribadi yang mandiri. Dan semenjak saat itu aku sedikit demi sedikit belajar tentang siapa diriku dan bagaimana diriku ke depannya. Aku harus menjadi pribadi yang kuat, mandiri dan tidak merepotkan orang lain.
Dan sampai saat ini pun aku tahu Ibu masih melihatku dari dunianya. beli sedang berada dalam lindungan ALLAh SWT. Beliau senantiasa datang ke dalam mimpi-mimpiku. Kehadirannya tampak begitu nyata.Tak hanya satu ataupun dua kali, tapi seringkali. beliau selalu datang berkunjung. Bahkan saat aku terpuruk dalam kesedihan pun , beliau hadir untuk menghapus air mataku. Ya, walau sekarang semua hanya ada dalam mimpi tapi semua tampak begitu nyata... I LOVE YOU, MOM...
No comments:
Post a Comment