Saat anak ika
natassa yang ke delapan dilahirkan dengan cara yang berbeda melalui Pollstory
Twitter dimana pembaca memiliki kesempatan ikut dalam menentukan plot cerita.
Menurut saya ini adalah cerita yang unik. Ketika di akhir tahun 2015 pollstory
The Architecture of Love dimulai, hari Selasa dan Kamis adalah hari yang
ditunggu. Di hari itu saya akan bisa bertemu dengan sosok River Jusuf dan Raia
Risjad. I'm very excited when that day comes like waiting one of korean drama
every week.
Raia Risjad
seorang penulis yang kehilangan muse-nya memilih pergi ke kota New York dan
tinggal bersama sahabatnya Erin untuk mencari inspirasi. Tapi hari demi hari ia
lewati dengan lembaran kosong tanpa sepatah katapun yang tertulis. Hingga suatu
hari ia dipertemukan dengan sosok River Jusuf di sebuah pesta tahun baru. Sosok
River yang duduk di ruangan gelap dengan gayanya yang dingin, sorot mata yang
tajam namun tidak bengis. Raia pergi menyusuri Central Park untuk melihat orang
bermain ice skating di Wollman Skating rink untuk mengamati orang dan mencari
inspirasi, kemudian disanalah takdir kembali mempertemukan mereka yang
kemudian membuat Raia semakin penasaran dengan kehidupan lelaki itu.
Perlahan-lahan mereka mulai berbagi cerita dan keliling new york bersama.
Keduanya memiliki kegiatan masing-masing dan juga masih terjebak dengan masa
lalu. Raia dengan tulisannya dan River dengan gambar sketsa gedungnya. Alasan
River ketika keliling bersama raia adalah, "Because you're as lost as I
am, Raia. And in a city this big, it hurts less when you're not lost
alone".
Ketika
pollstory berakhir, saya masih ingin cerita lebih dari River dan Raia. Kedua
sosok ini sangat nyata. hingga kemudian kak ika memutuskan untuk membukukan
ini. Saya semakin tidak sabar dan tibalah saat preorder. Berperang untuk
mendapatkan buku The Architecture of Love. Luar biasa sekali. Ini pertama kali
saya ikut PO buku ika natassa, biasanya sih nunggu di toko buku. Setelah dapet
bukunya, alhamdulillah bahagia haha..
Ceritanya
sebenarnya ringan tapi tak pernah terduga, dan itu yang membuat saya semakin
ingin baca, baca dan baca. kelanjutan cerita Raia dan River yang bikin dag dig
dug. Antara masa lalu dan saat ini. Dan kemudian saya merasakan bahwa kerinduan
yang tak terungkapkan adalah perasaan yang menyakitkan. Well, I love this
story.
Di cerita ini
pembaca tidak hanya disuguhkan dengan kisah River-raia, tapi juga indahnya
persahabatan Raia-Erin dan indahnya kota New York. Detail setiap tempat di new
york yang menjadi latar cerita disuguhkan dengan nyata disertai gambar. It's
beautiful city. Buat yang masi belum baca, saya yakin ketika kalian mendapatkan
buku ini di toko buku nantinya kalian tak akan kecewa.
Selamat membaca!
No comments:
Post a Comment