Siang ini ketika aku bertemu dengan seorang dosen di jurusanku sebut saja Mr.T, banyak pengetahuan baru yang bisa aku dapat. Tanpa diduga sih. Awalnya aku hanya ingin membuat janji dengan beliau untuk tes dosen. Tapi akhirnya tertahan di dalam ruangan selama beberapa menit untuk sedikit mendengarkan beliau berbicara. Kali ini tentang anak, pendidikan dan SKS.
Menurut beliau anak sekarang itu terlalu memadatkan dirinya dengan mengejar SKS, betul?
Untuk normalnya kita menempuh 18 SKS, tapi banyak yang lebih dari 20 bahkan mencapai 24 SKS. waw banget deh. Dalam kondisi normal saja kita menghabiskan waktu kurang-lebih 9 jam per hari untuk aktifitas belajar. Lalu bagaimana kalau lebih dari normal? Untuk kondisi belajar hari sabtu-minggu adalah hari free, tak ada aktifitas belajar, yang ada hanya bersantai. Kata beliau ,menurut WHO normalnya jam belajar dan jam kerja itu adalah 8 jam.
Ketika cepat-cepat mengambil banyak SKS yang ada hanya percepatan materi bukan kematangan karakter. Yang dikejar hanya nilai A bukan karakter mahasiswa dan bukan pula karakter seorang sarjana nantinya. Dan yang trejadi adalah penurunan akhlak mereka. Egoisme yang semakin tinggi di masing-masing anak dan mereka hanya berpikir "yang penting aku bisa, aku selesai, terserah mereka". Kepekaan dari masing-masing individu terhadap lingkungannya juga akan semakin berkurang. Aku pikir pernyataan beliau ada benarnya.
Ketika generasi penerus bangsanya seperti ini, akan dibawa kemana negeri ini? Siapakah pemimpin yang peka terhadap rakyatnya kelak?
Semoga saja masih ada pemimpin yang peka..
No comments:
Post a Comment