Saat mengobrak-abrik catatan akhirnya saya menemukan bagian ini. Memori di saat masih kelas 2 SMA dan kenekatan untuk ikut acara ini. Nama acaranya napak tilas Jenderal Sudirman Kediri-Bajulan. Asyik tapi saya pikir waktu itu saya terlalu nekat. Let's go to the story!
Kelas 2 SMA bersama Sarah, Maema dan Ana. Ceritanya kita semua pengen ikut nih dan akhirnya kita daftar yang beregu. Awalnya mau daftar di sekolah dan ada seleksinya looo. Seleksinya harus ikutan lari di Gunung Klothok gitu. Eh tapi kita tidak diizinkan daftar, katanya sih kuota uda habis. Terus guru kita malah bilang, "Kalian yakin mau ikut? Kuat ta sampek akhir." Kayaknya nggak yakin banget pokoknya dan malah nakut-nakutin sih menurutku. Nggak dapet tiket dari sekolah pun kita nggak nyerah loo, kita langsung daftar aja ke panitia kota. Dan dapat nomor regu. Asyikkkk...Berangkat...
Hari H berangkat nih, waw banyak banget yang ikut. Ribuan orang deh kayaknya, sampe aku nggak bisa ngitung hehehe...Namanya aja napak tilas Jenderal Sudirman. tahu nggak siapa jenderal Sudirman? Itu loo yang bikin perang Gerilya, dan ini aku lagi nyusuri alur gerilyanya tuh dari Kediri-Bajulan. Awalnya perjalanan masih lewat jalan2 besar sih, maklumlah zaman sudah berbeda dari zamannya jenderal dulu. Setelah jalan beberapa kilo di jalan besar nih mulai memasuki persawahan. nerobos-nerobos gitu deh... Malam sebelumnya kan hujan, jadi nih jalannya becek banget dan licin kalau lewat batu-batuan. tapi tetap terobos ajalah. Medannya belum terlalu berat sih. Kalaupun menanjak gunung, nih baru di gunung2 yang bagian tepi, ga terlalu tinggi. tapi capek juga sih melewati medan pertama ini. Waktu itu kelompokku bawa tongkat pramuka kan 2, terus ada beberapa kelompok yang ngledekin. Masak kita di bilang wah ada Harry potter, bisa buat terbang ya mbak....Wkwkwkwk..ngakak juga sih... Tapi jangan salah tongkat ini bermanfaat looo...Karena jalannya becek nih, tongkat bisa jadi pegangan loo... Berangkat jam enam pagi baru menyelesaikan medan ini sekitar jam 10 an deh kayaknya. Ketika di alam bebas itu hukum Alam benar-benar terasa. Apa itu? Berangkat sudah berbekal minuman yang cukup banyak nih kita. Terus pas jalan ada kelompok di depan kita yang haus dan minta minum. Kita kasih kan. namanya juga di tengah sawah, nggak bisa beli minum. Akibat perbuatan baik kita nih 1 kali tok ya padahal, tapi kita mendapatkan banyak pertolongan loo.. Mungkin ketika kamu melihat mereka dari luar, kamu bakal ngira mereka anak nggak bener dengan tampang anak punk gitu deh. tapi jangan salah, hati mereka sangat baik ternyata. Di medan pertama ini mereka menolong kita2 nih. Apalagi waktu nyeberangin sungai tuh dan waktu ada teman yang mau terpeleset. Mereka nolongin dan mereka akhirnya jalan di belakang kita, padahal seharusnya mereka bisa mendahului kita loo.. Hingga akhirnya nyampek jalan raya lagi nih. Hooo, jangan salah, awalnya aku kira jalannya datar-datar aja dan nggak jauh. Eh ternyata jalannya cukup menanjak juga. Dan karena sudah siang jadinya panas. Kita istrirahat bentar nih di tepi jalan, awalnya yang nolongin kita tadi juga ikutan istirahat. karena nunggu kita yang kelamaan dan foto2 dulu mereka duluan deh. kasian juga sih kalau nungguin...hihihi...lagian juga nggak kenal...Melanjutkan perjalanan lagi dan kali ini menggunakan sandal jepit yang baru dibeli karena sepatu kita tadi penuh lumpur. Waw, jalannya panjang benar ya, kok nggak habis2.. Setelah lama gitu mulai masuk pegunungan lagi. Dan setelah itu masuk ada pedesaannya. Sekitar jam 1 an lah nyampek di desa itu. Istirahat sholat dhuhur dan ashar. Orang bilang desa ini adalah penentuan kamu mau lanjut sampek finish atau pulang. Itu terserah kamu. Kalau kamu mau naik terus berarti kamu harus menyelesaikannya hingga akhir. Sebentar lagi medan yang lebih berat. Tapi ketika kamu sudah merasa tidak kuat lebih baik kamu balik sekarang. karena ada mobil yang akan mengantarmu turun. Tetapi bagi kita saat itu adalah rugi kalu kita turun sekarang lebih baik kita naik terus. Okee guys...
Capcus naik ke Tantangan ke-dua..
Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali...Huft, tahu apa yang terjadi..Seteglah menyusuri gunung dan menyeberangi 2 sungai bekal minuman kita habis.Teeett... Lalu kita datang ke rumah penduduk, karena tidak ada penjual nih ceritanya disana..Karena tadi melihat air sungai jernih pasti air sumur penduduk juga jernih.. Tok-tok...Bu boleh minta air minumnyaa...Boleh mbak, mana botolnya, saya ambilkan...Kaget liat airnya, warnanya hampir menyerupai air gula..tak apalah yang penting minum aja. Lanjut perjalanan..Uda mau nyampek medan berat nih kata orang-orang. Mereka bilang seperti di padang pasir. Kalau lewat jalan itu panas banget. dan kemiringan jalan 45 derajat. Waawwww....
Let's see it!
Sebelum nyampek jalan itu langit berubah menjadi gelap dan sepetrtinya hujan mau turun. Karena saat ini kita bergabung dengan kru kelompok lain yang sudah pernah jalan dan lebih tahu medannya. Mereka bilang, jam 4 kita nyampek atas, tenang aja, kita tinggal naik lewat jalan itu dan nyampek finish, nggak jauh kok.. Tapi Tuhan berkehendak lain. Hujan turun saat itu. Tanpa jas hujan, tanpa payung dan tongkat sudah hilang duluan. What's next! Dari gerimis hujan menjadi semakin deras. Dan waktu itu hanya bisa memasrahkan hidup kepada SANG PENCIPTA. Jalanan semakin licin padahal kita masih harus menanjak. Dan sesampainya di jalan 45 derajat itu, benar saja, susah sekali jalannya. Sampek ada orang di sebelah yang hampir terguling-guling, hingga akhirnya ia harus dipegang dari atas. Di jalan ini kita diingatkan untuk saling membantu satu sama lain meskipin kita belum mengenalnya. kamu juga tak mungkin bisa jalan sendiri di jalan ini. Dan waktu itu pun kelompokku memang sudah terpisah menjadi 2 regu. 2 orang lagi masih di belakang. Benar-benar saat itu aku hanya bisa pasrah. Medannya cukup berat, tapi aku harus bisa segera sampai ke atas sebelum hari gelap. Sepanjang perjalanan selalu ada pertolongan dari ALLAH. Saat menuruni jalan. Jalan yang licin dan batu-batuan licin. Ketika aku salah melangkah sedikt saja bisa terguling dan ditangkap pohon. Tapi masih ada pertolongan dari ALLAH. Hampir saja terpeleset tapi ada orang yang menolongku meskipun orang itu tangannya terkena duri tanaman. jadi merasa bersalah. Tapi rasa kemanusiaan dan kepedulian orang waktu berada dalam kondisi itu sangat tingi sekali. Meskipun kita tidak saling mengenal tapi kita harus bisa nyampek tujuan bareng, jangan sampai ada yang tertinggal dalam hutan ini. Life must go on. Hari sudah semakin gelap. Sepertinya sudah maghrib. tapi waktu itu sudah nyampek di jalan yang cukup datar dan hujan juga berhenti. Tinggal menyusuri jalan itu akhirnya nyampek di tempat akhir. Disana sudah nampak banyak orang yang menunggu. Sekitar jam 6 an akhirnya nyampek juga dan perjalanan berakhir. Menunggu teman-teman lain di garis finish. Karena hari yang makin gelap, beberapa TIM SAR sudah mulai mencari ke dalam hutan karena ada beberapa orang yang belum sampai. Hingga akhirnya sekitar jam 9 kita pulang diangkut truk..Hufft, petualangan berakhir. Pulang dengan muka lecek, baju penuh lumpur dan kaki lecet.. Dan kemudian tidur pulas..Hingga paginya, apa yang terjadi...Kakiku keram dan susah digerakkan...hahahaha...hari pertama memang sakit sih, tapi semakin hari sakit di kaki semakin berkuarang. dan pangalaman ini tak terlupakan...
"ALAM ITU INDAH. ALAM ITUBISA MENGAJARKAN KITA TENTANG ILMU KEHIDUPAN. SO, JAGALAH SELALU KEINDAHAN ALAMMU!"
No comments:
Post a Comment